Tentang SMANIK

8 Oktober 2017
SMA Negeri 1 Kendal adalah SMA negeri pertama di Kabupaten Kendal. Pada masa awal didirikan, sekolah ini dinamakan SMA Kendal.

SMA Negeri 1 Kendal didirikan atas instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Priyono. Menteri yang menjabat pada era Presiden Soekarno itu, menginstruksikan kepada jajaran direksi SMA Negeri 1 Semarang pada bulan Juli tahun 1961 agar membuka sekolah cabang atau filial di Kabupaten Kendal.

Instruksi tersebut dilaksanakan pada awal bulan Agustus tahun 1961 dengan dibentuknya Panitia Pendirian SMA Kendal oleh direktur SMA Negeri 1 Semarang, Kartono, sekaligus melakukan peninjauan lokasi di Kota Kendal.

Panitia ini terdiri atas 9 orang yang terdiri dari dua ketua, dua penulis (sekretaris), dua bendahara, seksi pendidikan, seksi teknik bangunan dan satu penasihat. Panitia Pendirian SMA Kendal ini diketuai oleh R.S Danoesogito dan R. Kaolan Brotosiswoyo.

Tim tersebut akhirnya berhasil mendirikan SMA Kendal yang menjadi cikal bakal SMA Negeri 1 Kendal. Pada awalnya, panitia menyediakan Gedung Bhakti (sekarang menjadi Museum Juang 1945 Kabupaten Kendal) yang beralamat di Jl. Notomudigdo, Kecamatan Kota Kendal, atau berada di sebelah timur Kantor Bupati Kendal, sebagai tempat penyelenggaraan aktivitas belajar mengajar.

Karena gedung tersebut kurang memenuhi syarat sebagai tempat penyediaan layanan belajar mengajar, panitia akhirnya memindahkan gedung SMA Negeri 1 Kendal ke gedung bekas asrama SGB Kendal di Jl. Pemuda No. 58 pada 2 Oktober 1961. Saat itu, jumlah murid baru 25 anak. Kegiatan belajar mengajar di gedung tersebut berjalan hingga tahun 1977.

Sekarang, gedung tersebut difungsikan sebagai rumah transit burung atau dikenal sebagai gedung sarang burung Kota Kendal. Ketika masih menggunakan gedung Bhakti di Jl. Notomudigdo, atas kerja keras Panitia Pendiri, pada 1 Agustus 1961, SMA Negeri 1 Kendal akhirnya mendapat status negeri dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat itu. Status SMA Negeri tersebut adalah yang pertama di Kabupaten Kendal.

Setelah mendapat status negeri, di masa awal menempati gedung SGB, SMA Negeri 1 Kendal lalu melepaskan diri dari status sekolah cabang SMA Negeri 1 Semarang pada 5 Oktober 1961. Artinya, mulai saat itu, SMA Negeri 1 Kendal secara resmi berdiri dan memisahkah diri dari SMA Negeri 1 Semarang. Hingga saat ini, tanggal 5 Oktober diperingati sebagai Hari Ulang Tahun SMA Negeri 1 Kendal.

Saat gencarnya pembangunan pada masa Orde Baru, melalui Program Nasional Pembangunan Lima Tahun atau Pelita, Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1977 membangun gedung SMA Negeri 1 Kendal seperti yang saat ini digunakan, yaitu berlokasi di Jl. Soekarno-Hatta, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal (dulu disebut Jalan Raya Barat).

Sejak saat itu hingga sekarang, SMA Negeri 1 Kendal menempati gedung permanen dan telah memiliki gedung sendiri setelah sebelumnya menempati gedung Bhakti dan SGB.

Perkembangan SMA Negeri 1 Kendal berkaitan dengan aspek fisik dan nonfisiknya telah mengalami perubahan yang pesat sejak awal didirikan pada 1961. Aspek fisik berupa gedung dan bangunan, serta aspek nonfisik berupa proses kegiatan belajar mengajar dan aspek lainnya, yang menjadi landasan penting bagi terciptanya output SMA Negeri 1 Kendal yang berkualitas, menjadi acuan penting dalam kemajuan SMA Negeri 1 Kendal.

Perkembangan fisik SMA Negeri 1 Kendal meliputi perubahan gedung yang ditempati hingga gedung permanen yang dimiliki sekarang. Pada saat menggunakan gedung Bhakti dan SGB, praktis perkembangan fisik SMA Negeri 1 Kendal tak mengalami perubahan berarti. Baru saat pembangunan nasional di masa Orde Baru, pemerintah saat itu dapat melakukan berbagai aktivitas pembangunan yang berdampak pada dunia pendidikan.

Salah satu yang terkena laju pembangunan adalah SMA Negeri 1 Kendal terutama dalam pembangunan fisiknya. Pembangunan yang dikenal sebagai Pelita ini dimulai sejak tahun 1977. Sejak memiliki gedung sendiri seperti yang saat ini digunakan di Jl. Sokarno-Hatta Patebon, SMA Negeri 1 Kendal telah mengalami banyak perkembangan perubahan fisik sebagai penunjang berbagai aktivitas belajar mengajar.

Dari semula hanya bangunan yang mayoritas masih berbilik bambu dengan sedikit sentuhan tembok, kini SMA Negeri 1 Kendal memiliki bangunan berlantai 2 yang mengitari lapangan tengah dengan bentuk persegi panjang. Penambahan gedung baru juga terus dilakukan sebagai penyesuaian terhadap kebutuhan peserta didik dari tahun ke tahun


R. SOEPRAPTO ATMODIREDJO
1961 – 1974


ABDUL MOENIR SOEDIRO, B. A
1974 – 1975


Drs. MUCHSIN
1975 – 1977


Drs. MINTONO HADISUSANTO
1977 – 1989


SOEBARI, B.A
1989 – 1991


Drs. PURNOMO SIDIK
1991 – 1992


MUCHTOMI, B.A
1992 – 1994


MAHJUDI, B.A
1994 – 1998


Dra. SUPIYATUN
1998 – 2001


Drs. KURNIYANTO SUKIRMAN
2001 – 2003


Drs. SUTOPO, M.Pd
2003 – 2009


Drs. ISKANDAR
2009 – 2014


Drs. SUNARTO, S.Pd, M.Pd
2014 – sekarang
Postingan ini dilengkapi fasilitas pengaturan jenis dan ukuran font.
Pilih dan atur sesuai selera agar nyaman di mata. Terima Kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Random Post

  • Administrasi Guru Profesional
    04/10/2017 - 0 Comments
    Guru Profesional selayaknya punya yang namanya Administrasi Guru secara lengkap. Perangkat yang digunakan oleh pendidik untuk menunjang dalam kegiatan melayani, membantu dan…
Back to top

Sugeng
Sare

Selamat
Hari Selasa

Have
a nice day

~mars~