Keunikan dari Bahasa Kudus, Sebuah Kearifan Lokal yang "Ngangeni"

19 Juli 2018
"Mboh odhak ndenger karepem. Cah kok hola-holo dikandani ndhak ndandeh, ujuk-ujuk mblayu ndok ratan, piye tah..., kakuati..!"

Bila anda mendengar percakapan semacam itu, dipastikan anda telah berada di kota Kretek atau kota Kudus tercinta. Bahasa Kudus yang khas memang terdengar agak aneh bila di dengar oleh orang lain yang bukan warga asli Kudus.

Kudus mempunyai bahasa yang khas atau dialek khas yang sampai sekarang masih dipergunakan warganya, dalam kehidupan sehari-hari. Bukan sekedar bahasa Jawa pada umumnya.

Asli Ngkudus...
Setiap daerah pasti mempunyai bahasa dialek sendiri-sendiri yang dipakai khusus oleh masyarakat di daerah tersebut. Demikian juga dengan masyarakat lereng gunung Muria ini, mempunyai dialek khas yang dipakai oleh warga yang tinggal di sepanjang lereng gunung Muria, atau disebut dengan Dialek Muria. Dialek Muria dipakai di daerah Kudus, Pati, dan Jepara. Namun untuk Kudus sendiri masih punya kekhususan sendiri dari daerah Jepara dan Pati.

Kudus, sebagai kota kretek, mempunyai keunikan sendiri yang justru membuat mereka yang dulu pernah lahir dan dibesarkan di Kudus, jadi kangen dengan keunikan bahasa Kudusan ini.

Terbukti di grup-grup whatsaap dan FB yang anggotanya para warga Kudus yang telah merantau ke berbagai penjuru tanah air, tetap suka menggunakan bahasa Kudusan, di grup untuk mengobati kerinduan pada kampung halaman.
ditulis oleh

untuk mawar3.com
Postingan ini dilengkapi fasilitas pengaturan jenis dan ukuran font.
Pilih dan atur sesuai selera agar nyaman di mata. Terima Kasih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Random Post

Back to top

Sugeng

Selamat
Hari

Have
a nice day

~mars~